Selama menempuh kuliah jurusan teknik informatika, aku sering melakukan banyak kegiatan di di rumah bersama leptop tercinta. dan juga sering ber experimen elektronika, karena saya juga tidak mau melupakan ilmu yang saya dapat di masa SMK atau yang lebih dikenal dengan STM. Pada umumnya berkaitan dengan pembuktian teori-teori para 'leluhur' di bidang elektro tentunya. Nah, dalam dunia elektro selalu ada yang dinamakan dengan rugi-rugi dan efisiensi. Secara gamblang, rugi-rugi adalah defisit daya yang terjadi dalam perjalanan dari satu titik perjalanan elektron ke titik lain, kira-kira begitu. Lalu efisiensi mengacu pada selisih kinerja secara teori dengan prakteknya. Sifat rugi-rugi daya dan efisiensi akan berlaku absolut pada setiap perangkat elektronik. Artinya setiap benda yang menggunakan daya elektrik pasti mempunyai rugi-rugi daya dan efisiensi.

Baiklah, sebelum anda jatuh tertidur karena 'dongeng' saya diatas, kita kembali ke topik saja. Ada beberapa faktor mengapa modem TIDAK mencapai kinerjanya disini konsumen :
  1. Kekuatan sinyal dari provider di sisi konsumen. Semakin jauh lokasi anda dari BTS maka kecepatan koneksi internetnya makin buruk
  2. Pembatasan dari pihak provider, atau sering disebut kuota. Provider telekomunikasi sering memberi batasan kecepatan maksimum didapatkan hanya pada pemakaian, misalnya, 1GB pertama saja. Setelah itu maka kecepatan akan drop.
  3. Panas. Karakteristik perangkat elektronik adalah kinerja berbanding terbalik dengan panas. Artinya semakin panas modem (akibat lamanya operasional) maka kinerja modem akan semakin turun. Tentu panas ini dapat disiasati dengan kipas eksternal
  4. Setting/Konfigurasi modem yang tidak sesuai dengan standar dari provider.
  5. Jumlah pengguna. Semakin banyak pengguna yang menggunakan akses internet pada waktu yang relatif bersamaan, tentu saja akan membuat jatah koneksi internet semakin kecil. Biasanya provider memiliki hitungan sendiri tentang rasio pembagian koneksi antara penggunanya. Sekedar ilustrasi, untuk 1 IP publik akan tetap efektif mempertahankan kecepatan 512kbps untuk 20 pengguna saja, jika dibagai ke 40 pengguna maka kecepatannya akan turun setengahnya.
  6. Kualitas modem itu sendiri. Maraknya produk-produk bajakan membuat banyak konsumen tertipu dengan klain yang tertera pada kemasan produk. Untuk itulah teliti sebelum membeli. Sebaiknya langsung dicobakan saja di tempat penjual, agar tidak ada penyesalan dibelakang hari.
Jadi, kecepatan koneksi internet tidak serta merta tergantung dari provider saja atau jenis modem saja.

Mudah-mudahan bisa memberi gambaran.

0 komentar:

Post a Comment